Trafik 15 Juta Hits: Kenapa Server Edu-Tech Ini Nyaris Overload? (Studi Kasus)

Studi Kasus: Cara optimasi server high-traffic (15 Juta Hits) tanpa upgrade hardware. Solusi ampuh atasi Error 5xx dan memori overload
M Rohadi Zakaria

Di dunia DevOps, upgrade hardware adalah jalan pintas yang mahal. Filosofi saya selalu sama: Optimization First, Upgrade Later. Sebelum Anda membuang uang untuk sewa server yang lebih besar, mari kita lihat apakah "mesin" lama Anda sebenarnya hanya butuh "ganti oli" atau penyetelan ulang.



Hari ini, saya baru saja menyelesaikan audit dan maintenance untuk sebuah Platform Edu-Tech Nasional. Data yang saya temukan sangat menarik untuk dibedah: Trafik jutaan, memori kritis, tapi solusinya bukan sekadar beli RAM baru.

Mari kita bedah dapur teknisnya (data klien sudah disamarkan demi privasi).


🚨 The Diagnosis: Trafik Tinggi vs Kapasitas Memori

Saat saya masuk ke terminal server Server-Prod-Main, hal pertama yang menyapa saya adalah statistik trafik yang masif. Dalam 30 hari terakhir, server ini menangani request yang luar biasa untuk ukuran satu node:

  • 🚀 Core Learning App: 6.3 Juta Request
  • 📝 Placement Test System: 4.45 Juta Request
  • 🌐 Web Utama: 3.33 Juta Request
  • Total Trafik: >15 Juta Hits/bulan

Dengan beban seberat itu, kondisi resource server terlihat mengkhawatirkan:

  • RAM Usage: 22.6 GB terpakai dari 32 GB (70%).
  • Proyeksi Bahaya: Jika trafik naik 50% (misal saat musim pendaftaran siswa baru), penggunaan memori diprediksi tembus 105%. Artinya? Crash.
  • Error Rate: Ditemukan ribuan log Error 5xx pada aplikasi pendaftaran.

Apa artinya bagi bisnis?
Bukan sekadar server down. Error 5xx pada Registration Form berarti calon siswa gagal mendaftar. Ini bukan masalah teknis lagi, ini adalah potensi kerugian omzet (lost leads).


🛠️ The Action: Bersih-bersih, Bukan Belanja

Alih-alih langsung menyarankan klien menambah biaya bulanan server, saya melakukan "Deep Clean" dan tuning performa. Berikut langkah-langkah yang saya eksekusi:

1. Membuang "Sampah" Log & Cache

Server yang hidup lama (Uptime 77 hari) seringkali menimbun sampah. Saya menemukan log sistem keamanan (CrowdSec) yang membengkak hingga ratusan MB dan puluhan file log lawas yang tidak terkompresi.

Tindakan: Rotasi log, vacuum journal, dan pembersihan cache sistem.

2. Menangani "Zombie Service"

Saya menemukan aplikasi internal (seperti db-admin dan docker-manager) yang menyumbang ribuan error 5xx karena miskonfigurasi, padahal sedang tidak digunakan aktif. Layanan seperti ini memakan resource CPU/RAM hanya untuk memuntahkan error.

3. Optimasi PHP-FPM & Database

Database server ini memakan 14GB RAM sendirian. Ini wajar untuk trafik jutaan, tapi perlu dijaga agar tidak leak. Saya melakukan restart terukur pada service PHP untuk membebaskan memori yang "tersangkut" (memory leak) tanpa mematikan layanan utama.

4. Security Hardening

Jangan lupakan keamanan. Dari log audit, CrowdSec dan Firewall telah memblokir:

  • 🛡️ 642 Serangan SSH (Brute force login).
  • 🛡️ 3.501 Serangan HTTP (Bot scanner & exploit attempts).

Saya memperbarui ruleset keamanan ke versi terbaru untuk memastikan bot-bot nakal tidak membebani server.


📈 The Result: Stabil Tanpa Biaya Tambahan

Setelah proses maintenance selama kurang lebih 1 jam tanpa downtime, hasilnya langsung terlihat:

✅ Resource Lega

Penggunaan memori turun dari zona merah. Buffer/Cache dibebaskan sebesar 2.4GB. Server punya ruang napas untuk menampung lonjakan trafik mendadak.

✅ Sistem Up-to-Date

Patch keamanan terbaru sudah terpasang. Celah keamanan ditutup rapat.


Rekomendasi Jujur untuk Klien

Meskipun saat ini stabil, saya tetap memberikan peringatan (Red Flag) pada penggunaan memori aplikasi utama. Rekomendasi saya:

  1. Fix the Code first: Tim developer perlu memperbaiki query database yang berat sebelum menambah RAM.
  2. Upgrade Terencana: Jika trafik tumbuh konsisten 10% bulan depan, barulah kita tambah RAM +16GB. Bukan sekarang.

💡 Kesimpulan

Server dengan trafik 15 juta request per bulan tidak harus selalu menggunakan infrastruktur "monster" yang mahal. Seringkali, masalahnya ada pada tumpukan log, konfigurasi yang kurang pas, atau aplikasi yang bocor memorinya.

Bagi pemilik bisnis atau startup: Server Error = Iklan Boncos. Pastikan infrastruktur Anda diaudit secara berkala, bukan hanya saat sudah kejadian down.

Punya kasus server yang mirip? 🤔

Jangan buru-buru upgrade kalau masih ragu. Coba ceritakan kendala teknis atau error log yang Anda alami di kolom komentar di bawah.

Saya akan baca dan bantu berikan diagnosa atau saran optimasi di sana.


👇 Scroll ke bawah untuk diskusi 👇

Posting Komentar